Jumat, 24 September 2010

asal mula bumi

Asal Mula Bumi

Beberapa versi yang dikemukakan oleh para ahli hingga sekarang ini, yaitu  :
  1. Pada tahun 1755 , filsuf jerman Immanuel Kant menyarankan bahwa sistem tata surya ( matahari, planet, bulan, komet, dll ) terbentuk dari suatu nebula ( yaitu masa bola tipis seperti kabut yang luas ). Teori Kant ini tidak begitu menggemparkan dunia ilmu pengetahuan.
  2. Pada waktu yang hampir bersamaan, seorang naturalist Perancis George-Louise Leclerc, Comte de Buffon menjawab sendiri pertanyaannya, bagaimana bumi dilahirkan..?  Dia percaya bahwa berabad-abad yang lalu matahari bebenturan dengan komet dan sebagai akibatnnya, sejumlah besar materi dipaksa menghambur keluar dari matahari. Materi ini kemudian menjadi dingin dan berkembang menjadi planet-planet.
  3. Hipotesis Nebula Pierre Simon, Marquis de Laplace, seorang astronom matematika prancis, menolak teori Buffon dan mengajukan teori-nya sendiri pada tahun 1796. Teori ini disebut teori hipotesis nebula dan secara luas di terima sampai akhir abad XIX. Hipotesis ini menerangkan tentang berbagai seluk-beluk hipotesis nebula Kant walaupun Laplace mungkin tidak mengetahui sumbangan Kant. Menurut Laplace, anggota tata surya pernah suatu saat berbentuk massa gas besar yang bercahaya dan berputar perlahan-lahan. Massa ini berangsur-angsur mendingin, mengecil dan makin mendekati bentuk bola. Karena rotasi yang kecepatannya semakin lama makin tinggi massa tersebut menggelembung di sekitar garis khatulistiwa. Akhirnya suatu lingkaran materi terlempar dari daerah ini. Lingkaran itu menjadi dingin, mengecil dan akhirnya menjadi planet dengan orbit pada bidang yang semula ditempatnya. Lalu sebuah lingkaran dan sebuah lagi terlempar keluar dari pusat massa dan masing-masing menjadi seluruh planet. Akhirnya semua planet terbentuk. Massa yang ditengah menjadi matahari kita. Selanjutya, planet-planet itu sendiri melontarkan lingkaran ke ruang angkasa dan berubah menjadi satelit atau bulan.
  4. Hipotesis Planetesimal.  Sekitar tahun 1900 seorang astronom yang bernama Forest Ray Moulton dan seorang ahli geologi  yang bernama T.C. Chamberlin ( dari Universitas Chicago ), mengemukakan suatu teori baru yang mereka namakan hipotesis planetesimal. Planetesimal adalah benda padat kecil yang mengelilingi suatu inti yang bersifat gas. Menurut Moulton dan Chamberlin, sebuah bintang yang menembus ruang angkasa dengan cepat berada dekat sekali dengan matahari kita. Daya tarik yang makin meninggi antar akedua bintang itu menyebabkan bintang yang satu menaikkan pasang besar di bagian gas panas bintang yang lain. Pada saat pasang matahari yang disebabkan oleh tarikan bintang yang lewat menjadi bertambah besar, massa gas terlempar dari matahari  dan mulai mengorbit. Beberapa diantaranya mengikuti bintang lain ketika bintang itu meluncur ke ruang angkasa, sedangkan yang lain tertahan oleh daya tarik matahri yang mulai bergerak mengelilingi benda alam itu. Pasang matahari menurun kembali bila bintang lain itu mulai mejauh.  Massa gas yang terlempar dari matahari mapan dari suatu jalan yang teratur dari sekeliling matahari. Ketika massa gas menjadi dingin, gas itu berubah bentuknya menjadi cairan yang lama-kelamaan menjadi massa pada kecil. Pecahan-pecahan yang disebut planetesimal tarik-menarik dan akhirnya membentuk planet.
  5. Teori pasang. Pada tahun 1918, Sir James Jeans dan Sir Harold Jeffreys( dari Inggris ) menyusun teori pasang. Teori ini didasarkan atas ide benturan. Bebeda dengan Moulto dan Chamberlin, keduanya ini tidak percaya bahwa planet berasal dari sejumlah besar benda alam kecil-kecil atau plenetesimal. Mereka berpendapat bahwa planet itu lansung terbentuk dari massa gas asli yang ditarik dari matahari oleh bintang yang lewat dan bukan oleh penyusunan benda alam yang besar dan padat dari berbagai unsur kecil. Menurut teori pasang, ketika bintang mendekat atau bahkan menyerempet matahari kita, tarikan grafitasinya menyedoy filamen gas berbentuk cerutu pandang dari matahari sebuah filamen yang besar pada bagian tengahnya dan mengecil pada bagian ujungnya.
  6. Teori Lyttleton. Seorang astronom yang bernama R.A. Lyttleton memperkenalkan suatu gagasan yang jugamerupakan modifikasi dari teori benturan, dia mengemukakan bahwa matahari asalnya adalah suatu bintang kembar dan kedua bintang itu mengelilingi suatu pusat gravitasi..sebuah bintang lewat mendekati salah satu matahari ini dan mungkin telah menghancurkan dan merubah bentuknya menjadi massa gas besar yang berputar-putar. Bintang yang bertahan akan menjadi matahari kita, sedangkan korban benturan itu dalam selang waktu tertentu telah berkembang menjadi planet-planet. Dalam beberapa hal, hipotesis lyttleton ini memberikan penjelasan yang lebih baik tentang tata surya kita di bandingkan dengan teori benturan yang lain.
  7. Berbagai Modifikasi Hipotesis Nebula.  Astronom JermanC. von Weizsaeckar memperkenalkan hipotesis nebulanya dalam tahun 1940-an. Dia berpendapat bahwa suatu lapisan materi bersifat gas pernah muncul keluar sampai jauh skali dari sekitar garis khatulistiwa matahari jaman purba. Sebagiab besar  lapisan ini terdiri dari unsur ringan hidrogen dan helium. Akhirnya, tekanan panas dan radiasi matahari menghilangkan sebagian besar hidrogen dan helium serta meninggalkan unsur-unsur yang lebih berat. Unsur-unsur yang lebih berat itu secara bertahap berkumpul dalam suatu deretan konsentris yang berbentuk seperti ginjal. Deretan massa ini menarik bahan-bahan lain yang terdapat di ruang angkasa dan berkembang menjadi planet.
  8. Hipotesis Nebula yang lain juga di ajukan oleh astronom Belanda-Amerika bernama Gerald P. Kuiper. Dia menganggap bahwa dulu pernah ada suatu nebula yang berbentuk suatu piringan yang luas sekali denga protomatahari atau calon matahari berada di tengah-tengahnya. Komposisi keseluruhan nebula itu seragam, sehunya rendah karena protomatahari itu belum memancarkan sinarnya. Nebula dingin ini mulai pecah dan berkonsentrasi dalam massa-massa yang terpisah yaitu protoplanet atau calon planet. Materi yang tengah yaitu protomatahari juga berkonsentrasi dibawah daya gravitasi. Sambil menyusut materi itu menjadi semakin panas . Panas yang dipancarkan oleh protomatahari mengalau hampir semua unsur ringan ( khususnya hidrogen dan helium ) dari protoplanet dan nebula itu . Disetiap protoplanet sebagian unsur berat ( besi, nikel, dan beberapa logam lain ) akan berkonsentrasi di tengah.
  9. Teori awan-debu.  Suatu teori awan debu tentang jagat raya diperkenalkan oleh astronom AS Fred L. Whipple. Menurut Whipple, calon sistem tata surya semua merupakan awan luas yang terdiri atas debu dan gas kosmos yang di perkirakan berbentuk piring. Ketidakteraturan dalam awanitu menyebabkan terjadinya perputaran. Debu dan gas yang berputar berkumpul menjadi satu dan hilanglah awannya. Partikel-partikel keras di dalamnya saling berbenturan, melekat dan kemudian menjadi planet. Berbagai gas yang terdapat di tengah awan berkembang menjadi matahari.
Sejarah bumi dan kehidupan didalamnya……
<!– @page { margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } –>
  • Sejarah Bumi dan Kehidupan didalamnya
Bumi tempat segenap makhluk hidup termasuk manusia telah terbentuk kira-kira 4.600.000.000 tahun lalu bersamaan dengan planet-planet lain yang membentuk tatasurya dengan matahari dengan pusatnya.
Sejarah kehidupan di Bumi baru dimulai sekitar 3.500.000.000 tahun lalu dengan munculnya microorganisme sederhana yaitu becteri dan ganggang. Kemudian pada 1.000.000.000 tahun lalu baru muncul organisme ber sel banyak.
Pada sekitar 540.000.000 tahun lalu secara bertahap kehidupan yang lebih komplek mulai berevolusi. P3erkembangan tumbuhan di awali oleh pteridofita ( tumbuhan paku ), Gimnosperma ( tumbuhan berujung ) dan terakhir angiosperma ( tumbuhan berbunga ). Sedangkan perkembangan hewan dimulai dari invertebrate, ikan, amfibia, reptilian, burung dan terakhir mamalia, kemudian terakhir kali muncul manusia. Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa prakambrium.
  • Masa Arkeozoikum ( 4,5 – 2,5 milyar thn lalu )
Arkeozoikum artinya Masa Kehidupan Purba. Masa Arkeozoikum ( arkean ) merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen. Batuan masa ini ditemukan di beberapa bagian dunia uang lazim disebut kraton/perisai benua. Batuan tertua tercatat berumur kira-kira 3.800.000.000 tahun. Masa ini juga merupakan awal terbentuknya Indrosfer dan Atmosfer serta awal muncul kehidupan primitive di dalam samudra berupa micro-organisma (bakteri dan ganggang). Fosil tertua yang telah ditemukan adalah fosil stromatolit dan Cyanobacteria dengan umur kira-kira 3.500.000.000 tahun.
  • Masa Proterozoikum (2,5 milyar – 290 juta thun lalu)
Proterozoikum artinya masa kehidupan awal. Masa Proterozoikum merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer. Pada masa ini kehidupan mulai berkembang dari organisme bersel tunggal menjadi organisme bersel banyak (enkaryotes dan prokaryotes). Menjelang akhir masa ini organisme lebih kompleks, jenis invertebrata bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing dan koral mulai muncul di laut dangkal, yang bukti-buktinya dijumpai sebagai fosil sejati pertama. Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa pra-kambrium.
  • Jaman Kambrium (590-500 juta t6hun lalu)
Kambrium berasal dari kata “Cambria” nama latin untuk daerah Wales, dimana batuan berumur kambrium pertama kali dipelajari. Banyak hewan invertebrate mulai muncul pada zaman Kambrium. Hampir seluruh kehidupan berada di lautan. Hewan zaman ini mempunyai kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung. Fosil yang umum di jumpai dan penyebarannya luas adalah Alga, Cacing, Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata, Brakiopoda dan Artropoda (Trilobit). Sebuah daratan yang disebut Gondwana (sebelumnya pannotia) merupkan cakal bakal Antartika, Afrika, India, Australia, sebagian Asia dan Amerika Selatan. Sedangkan Eropa, Amerika Utara, dan Tanah Hijau masih berupa benua-benua kecil yang terpisah.

Riwayat Hidup Santa Brigita

St. Brigitta dari Swedia (23 Juli)

Brigitta dilahirkan di Swedia pada tahun 1303. Sejak kanak-kanak, ia memiliki devosi yang kuat kepada Sengsara Yesus. Ketika usianya sepuluh tahun, tampak olehnya Yesus di salib dan ia mendengar Yesus berkata,
“Pandanglah aku, puteri-Ku.”
“Siapakah yang memperlakukan Engkau seperti ini?” tangis Brigitta kecil.
“Mereka yang melecehkan Aku dan menolak kasih-Ku untuk mereka,” jawab Yesus.
Sejak itu Brigitta berupaya untuk mencegah orang menghina dan menyakiti hati Yesus.
Ketika usianya empatbelas tahun, Brigitta dinikahkan dengan Ulf yang berusia delapan belas tahun. Sama seperti Brigitta, Ulf juga memiliki semangat untuk melayani Tuhan. Pasangan tersebut memiliki delapan orang anak, salah seorang di antaranya adalah St. Katarina dari Swedia. Brigitta dan Ulf bekerja dalam istana kerajaan Swedia. Brigitta adalah pengiring ratu. Brigitta berusaha membantu Raja Magnus dan Ratu Blanche untuk hidup lebih baik, walaupun pada umumnya mereka tidak mendengarkan nasehatnya.
Sepanjang hidupnya, Brigitta mendapat anugerah penampakan-penampakan yang luar biasa dan pesan-pesan khusus dari Tuhan. Karena ketaatannya kepada Tuhan, Brigitta menemui banyak pemimpin serta orang-orang penting di Gereja. Dengan rendah hati dijelaskannya apa yang Tuhan kehendaki dari mereka. Setelah suaminya meninggal dunia, Brigitta menanggalkan semua pakaian mewahnya. Ia hidup sebagai seorang biarawati yang miskin. Di kemudian hari, Brigitta membentuk Ordo Sang Penebus yang juga dikenal sebagai Ordo Brigittin. Ia masih tetap melakukan segala kesibukannya, bepergian ke berbagai tempat untuk melakukan perbuatan baik. Dan melalui segala aktivitasnya itu, Yesus terus mengungkapkan banyak rahasia kepadanya. Semuanya itu diterima Brigitta tanpa sedikit pun rasa bangga atau menyombongkan diri.
Menjelang akhir hidupnya, Brigitta berziarah ke Tanah Suci. Di tempat-tempat ziarah di sana, ia mendapat penampakan-penampakan tentang apa yang telah Yesus katakan dan lakukan di tempat-tempat itu. Semua wahyu yang disampaikan kepada Brigitta tentang Sengsara Yesus diterbitkan setelah kematiannya. St. Brigitta wafat di Roma pada tanggal 23 Juli 1373. Ia dinyatakan santa oleh Paus Bonifasius IX pada tahun 1391. (http://yesaya.indocell.net)

Vatikan...

Vatikan


Image


Pada suatu hari, kata orang, Stalin bertanya, “Berapa batalion, sih, Vatikan punya?”

Di negeri itu, kita tahu, hanya ada beberapa ratus orang Corpo della Garda Svizzera yang bertugas sebagai penjaga Paus. Vatikan cuma 44 hektare, lebih sempit dibandingkan dengan The Mall di Washington, DC; anggaran tahunannya sekitar US$ 500 juta, hanya 25 persen dari bujet Universitas Harvard.
Tapi di sana duduk seorang tua yang ketika pekan lalu wafat dan dimakamkan, sekitar 200 pembesar tinggi dunia datang untuk berkabung dan memberi hormat.

Abad modern memang tak pernah kehabisan paradoks, dan agaknya inilah yang dilihat Stalin. Kita tahu Vatikan dengan gampang akan dimusnahkan oleh sembarang negeri dengan pasukan berpuluh-puluh divisi, tapi ternyata negeri-negeri yang besar bahkan tetap perlu bermanis-manis dengan takhta yang ringkih itu. Kini, ketika Amerika Serikat ingin mempraktekkan kembali asas Hobbesian bahwa “tiap orang diharapkan berjanji patuh kepada yang punya kekuasaan untuk menyelamatkan atau menghancurkan” Gedung Putih masih merasa perlu menyapa Paus yang tak akan bisa meruntuhkan siapa pun.

Vatikan adalah sebuah interupsi. Berabad-abad sejarah dibangun oleh konflik, dan sebagaimana perang saudara Inggris pada abad ke-17 mengilhami Thomas Hobbes, konflik itu menunjukkan bahwa hidup sering merupakan padang perburuan yang brutal. Kekuatan dan kekerasan (bukan niat baik) adalah yang membentuk dunia. Tujuan hanya jadi penting bila dihubungkan dengan kemenangan dan kejayaan, dan kebenaran berpangkal di situ. Dari masa seperti ini sarkasme Voltaire bergaung: “Kata orang, Tuhan selalu berpihak pada batalion-batalion terbesar.”

Tapi itu “kata orang”. Dalam prakteknya, apalagi pada hari ini, tak pernah ada kesepakatan di mana Tuhan berpihak. Maka selalu ada kebutuhan untuk memberi makna kepada “batalion-batalion terbesar”, dan tak cuma memberi mereka rencana kemenangan. La politique, pergulatan untuk kejayaan satu pihak, pada akhirnya juga le politique, pergulatan untuk mengisi apa yang kurang dari kejayaan itu.

Yang kurang adalah “pembenaran” hingga sebuah tindakan politik dapat diterima semua pihak untuk waktu yang sedapat-dapatnya tak terbatas. Yang kurang adalah sesuatu yang “transendental”.

Kita hidup di masa ketika siapa saja yang bersengketa mau tak mau harus mengajukan argumen. Segera atau berangsur-angsur orang tahu bahwa apa yang “adil” dan “lalim” tak bisa serta-merta diputuskan sepihak dengan kekerasan. Maka, ketika tak ada hakim di pusat yang pasti yang akan memutuskan perkara ini, dan yang ada hanyalah hegemoni sebuah citra atau ide yang tak mutlak dan tak lengkap, orang pun terus-menerus haus akan simbol-simbol “pembenaran”.

Vatikan, yang bukan pusat, adalah satu indikator kebutuhan itu, rasa kekurangan yang juga dirasakan oleh negeri mana saja yang hanya punya bujet dan bedil. Takhta Suci itu tak sempurna, bahkan ada yang menganggapnya tak suci benar, tapi setidaknya ia sebuah isyarat bahwa dunia yang dibayangkan Hobbes tak sepenuhnya cocok dengan kehidupan. Dalam kehidupan, yang lemah ternyata bisa punya proteksi dan kesetiaan sendiri. Justru ketika Sri Paus dan aparatnya tak lagi menguasai tanah dan takhta seperti pada Abad Pertengahan Eropa, dan tak lagi terlibat perang dan penindasan, ia bisa lebih meyakinkan sebagai lambang “kerajaan yang lain”.

Ia hadir dengan nilai lebih karena ia dianggap bukan “kerajaan dunia” yang tak henti-hentinya terpaut oleh kepentingan yang sepihak dalam percaturan pamrih dan kekerasan. Bukankah Yesus menampik kerajaan macam itu ketika Iblis menawarkannya dalam ujian di padang gurun, dan sejak itu manusia tahu bahwa kalaupun yang “transendental” mustahil akan datang hari ini, “kerajaan yang lain” itu akan selalu mengimbau, akan selalu mengingatkan apa yang kurang dari la politique.
Itulah sebenarnya yang dapat ditawarkan bukan saja oleh Vatikan, tapi oleh tiap agama: menghadirkan imbauan dari “kerajaan yang lain”. Tapi betapa sulitnya. Agama telah jadi kelompok, dan kelompok jadi kubu, dan tembok didirikan, juga pintu yang tertutup.

Tak mengherankan bila ada keraguan, di manakah yang transendental dalam peta semacam itu. Bagaimanakah sebuah agama dapat mencerminkan apa yang agung dari Tuhan, selama agama itu terlibat dalam perebutan kapling di dunia?

Pertanyaan seperti itu kian deras, sebab kian terasa pula kurangnya sumber-sumber “pembenaran” yang bisa diterima semua pihak di dunia sekarang. Mungkin itu sebabnya, di satu sisi kita takut melihat menyempitnya pandangan agama-agama, di lain sisi kita hidup di masa ketika Tuhan, sumber pembenaran yang universal, dirindukan kembali, sebuah masa “pasca-sekuler”.

Maka dengan susah payah agama-agama pun mulai merenungkan posisi masing-masing: mungkinkah yang universal sepenuhnya diwakili hanya oleh satu sistem dan tradisi kepercayaan yang partikular, yang tak jarang punya sejarah yang penuh darah dan ketakaburan?

Dalam perenungan kembali ini, saya akan selalu teringat Nurcholish Madjid: ia berada di garis depan, tapi ia juga berada di sebuah tradisi yang dimulai ketika orang Islam pertama mendengar Quran dan diingatkan bahwa banyak nabi yang dikirim Tuhan ke bumi, dengan aturan dan jalan masing-masing. “Seandainya Tuhan menghendaki,” demikian mereka dengar firman itu, “Ia akan menjadikan manusia sebuah bangsa yang tunggal.” Dengan kata lain, mereka tahu bahwa nilai-nilai yang universal tak akan hadir di satu tempat. Orang akan menemukannya di posisi di mana yang universal disuarakan.

Pekan lalu, dalam perkabungan untuk Paus Yohanes Paulus II, Vatikan adalah salah satu dari sedikit tempat di dunia yang berada di posisi itu. Ke sana datang Ayatullah Khatami dari Iran, ke sana datang pula George W. Bush dari Amerika, Presiden Israel, Perdana Menteri Palestina.




Ditulis oleh Goenawan Mohamad ~Majalah Tempo April 11, 2005


Situs CATATAN PINGGIR - Goenawan Mohamad : http://caping.wordpress.com/a

Rabu, 01 September 2010

about LOVE.....















cinta......
cinta gak selamanya membuat orang yang merasakannya bahagia...
kadang" cinta itu menyebalkan...

cinta itu bagaikan air...
air bisa membawa kehidupan, serta pula bisa membawa bencana...
begitu pula dg cinta...

cinta bisa memberi kebahagiaan bagi yg merasakannya...
serta pula bisa memberikan penyesalan oleh cinta tersebut...

cinta memang suatu perasaan yang sangat indah bagi orang yang merasakannya...
kapan cinta itu tumbuh...
suatu saat cinta itu kan hilang karna penghianatan...

penghianatan dari seseorang akan membuat cinta itu berubah menjadi kebencian...
semula,,
cinta yg menebarkan kasih sayang, perhatian,dan kebahagiaan dg sekejap akan hilang.........

kemana cinta itu pergi??
kenapa cinta itu bisa pergi dari orang yg pernah merasakannya??

mungkin jawaban yg paling tepat adalah rasa sakit hati......
seseorang yg merasakan cinta akan menghilangkan cinta  itu karna ia gak sanggup tuk bertahan menjaga cinta itu...
semakin lama cinta yg tersakiti di jaga..
cinta itu akan memberikan rasa sakit hati yg lebih dalam.....


apa yg kurasakan tentang cinta...
semua memberikan pelajaran yg sangat berharga bagiku....
kasih sayang ataupun perhatian seseorang gak akan selamanya membuat cinta itu bertahan.....
karna cinta gak butuh rayuan gombal,,,,
tapi cinta butuh kesetiaan dan kejujuran dari seseorang yang membalas cinta itu.....


by : cehha ^^

forr "LET'S PLAY"....^^










terbitnya matahari menandakan datangnya pagi..
terbenamnya matahari menandakan datangnya malam...

begitu pula dg awal pertemuan kita di LET'S PLAY X-2...
dulu,, kita gak saling kenal satu sama lain...
seiring waktu berjalan, kekompakan kita semakin menjadi-jadi..
bahkan hingga guru" membicarakan ttg smua kehebohan kita..

terbenamnya matahari ibarat akhir semester 2...
pda akhir semester 2 ini, kita akan menutup kebersamaan kita selama hampir satu tahun....

seperti layaknya sinar matahari,,
terbenamnya matahari bukan alasan untuk ia tidak terbit lagi esok...
tetapi terbenamnya matahari mengibaratkan kita untuk tidak bersama di kelas X-2 kita tercinta..
dan esok paginya matahari akan tersenyum...
walaupun kita tak bersama lagi..
namun kita tetap bersama slalu....
aminn...


by : cehha ^^